Artikel Terbaru :
Home » » Membaca Shalawat Nariyah, Mendatangkan Ketenangan ?

Membaca Shalawat Nariyah, Mendatangkan Ketenangan ?

Written By Unknown on Minggu, 21 April 2013 | 11:19:00 PM

Oleh. Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MA

Kebiasaan membaca shalawat Nariyâh sudah sangat populer, tidak terkecuali masyarakat Muslim di tanah air. Hal ini tiada lain –diantaranya- disebabkan iming-iming janji keutamaan dan pahala besar yang disebutkan bagi orang yang membaca shalawat tersebut. Bahkan banyak dari mereka yang meyakini bahwa membaca shalawat ini merupakan perwujudan cinta dan pengagungan besar kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Di antara keterangan yang mereka sebutkan tentang shalawat ini, barangsiapa yang membaca shalawat ini sebanyak 4444 kali, dengan niat menghilangkan kesusahan atau memenuhi hajat (kebutuhan), maka semua itu akan terpenuhi[1] (??!!). Ada juga yang mengatakan bahwa dengan membaca shalawat ini hati menjadi tenang dan dada menjadi lapang (??!!). Benarkah semua itu dapat dicapai dengan membaca shalawat tersebut?

SUMBER KETENANGAN DAN PENGHILANG KESUSAHAN YANG HAKIKI
Setiap orang yang beriman kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala wajib meyakini bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berdzikir kepada kepada Allâh Azza wa Jalla, membaca al-Qur’ân, berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha Indah, dan sibuk dalam ketaatan kepada-Nya.

Allâh Jalla Jalaluhu berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir (mengingat) Allâh. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allâh hati menjadi tenteram [ar-Ra’du/13:28]

Maksudnya, dengan mengingat Allâh Subhanahu wa Ta’ala (berdzikir), segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan keceriaan[2] . Bahkan tidak ada sesuatu pun yang lebih mendatangkan ketenteraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berdzikir untuk mengingat Allâh Jalla Jalaluhu[3] .

Salah seorang ulama Salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini”. Kemudian ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?”. Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allâh Azza wa Jalla , merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, dan merasa bahagia ketika berdzikir serta melakukan amal ketaatan kepada-Nya”[4] .

Inilah makna ucapan yang masyhur dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah , “Sesungguhnya di dunia ini ada jannnah (surga), barangsiapa yang belum memasuki surga di dunia ini, maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti”[5] .

Makna “surga di dunia” dalam ucapan beliau ini adalah kecintaan (yang utuh) dan ma'rifah (pengetahuan yang sempurna) kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala (dengan memahami nama-nama dan sifat-sifat-Nya dengan cara baik dan benar) serta selalu berdzikir kepada-Nya, yang dibarengi dengan perasaan tenang dan damai (ketika mendekatkan diri) kepada-Nya, serta selalu mentauhidkan (mengesakan)-Nya dalam kecintaan, rasa takut, berharap, bertawakkal (berserah diri) dan bermuamalah, dengan menjadikan (kecintaan dan keridhaan) Allâh Azza wa Jalla satu-satunya yang mengisi dan menguasai pikiran, tekad dan kehendak seorang hamba. Inilah kenikmatan di dunia yang tiada bandingannya, yang sekaligus merupakan qurratul 'ain (penyejuk dan penyenang hati) bagi orang-orang yang mencintai dan mengenal Allâh Subhanahu wa Ta’ala [6] .

Demikian pula jalan keluar dan penyelesaian terbaik dari semua masalah yang dihadapi seorang manusia adalah dengan bertakwa kepada Allâh Azza wa Jalla, sebagaimana dalam firman-Nya:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allâh, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya [ ath

Share this post :
 
KEMBALI KEATAS | Home | Redaksi | Pasang Iklan | Kirim Artikel | Daftar ISI
Copyright © 2014 HadistWEB - All Rights Reserved